Bahaya Gelembung AI Mengintai Wall Street, Saham AMD & Oracle Melejit Tak Wajar Setelah Kesepakatan OpenAI
Download DB Klik App Sekarang!
Warehouse :
Warehouse :
0 Cart Keranjang
  • Keranjang Kamu

    0
  • Subtotal
    0
  • Lihat Keranjang
Advertisement Logo
Rekomendasi Untukmu:
Bahaya Gelembung AI Mengintai Wall Street, Saham AMD & Oracle Melejit Tak Wajar Setelah Kesepakatan OpenAI

Bahaya Gelembung AI Mengintai Wall Street, Saham AMD & Oracle Melejit Tak Wajar Setelah Kesepakatan OpenAI

DB KLIK - Euforia investasi di sektor kecerdasan buatan (Artificial Intelligence - AI) yang dipimpin oleh OpenAI dan Nvidia telah membawa keuntungan masif bagi sejumlah saham teknologi, namun sekaligus memicu alarm di kalangan profesional Wall Street.

Kenaikan nilai pasar yang fantastis dalam hitungan menit dinilai sebagai sinyal pasar yang tidak sehat dan mengkhawatirkan, mengingatkan kembali pada fenomena Dot-Com Bubble di akhir tahun 1990-an.

Kekhawatiran ini bukan hanya sentimen.

(BACA JUGA: Era Baru WhatsApp: Fitur Username Hadir, Komunikasi Lebih Aman Tanpa Tunjukkan)

Saat ini, saham-saham teknologi papan atas menyumbang sekitar 35% dari Indeks S&P 500, jauh lebih besar dibandingkan kontribusi mereka yang kurang dari 15% pada puncak Dot-Com Bubble tahun 1999.

Inilah yang membuat lonjakan saham Advanced Micro Devices Inc. (AMD) pada Senin lalu menjadi sorotan.

Saham produsen chip tersebut melesat tajam, sempat mendongkrak kapitalisasi pasarnya hingga sekitar $100 miliar dalam sehari setelah kabar kesepakatan signifikan dengan OpenAI yang diproyeksikan menghasilkan potensi pendapatan miliaran dolar.

Lonjakan ini menyusul raksasa perangkat lunak Oracle Corp. yang sahamnya sempat melonjak 36% bulan lalu, menambah $255 miliar ke nilai pasarnya, berkat perjanjian lima tahun senilai $300 miliar dengan operator ChatGPT.

(BACA JUGA: Tips Jitu agar Browser Lebih Ngebut dan Ringan saat Digunakan, Dijamin Nggak)

Spekulasi Gila-gilaan dan Efek Domino

Meskipun kenaikan ini didorong oleh perjanjian bisnis nyata dengan pemain kunci di ranah AI, para analis khawatir pasar menilai kesepakatan-kesepakatan ini terlalu optimis tanpa melihat risiko fundamental.

Investor dinilai terlalu spekulatif dan cenderung "beli duluan, tanya belakangan" (buy-first, ask-questions-later).

Brian Mulberry, manajer portofolio klien di Zacks Investment Management Inc., menyuarakan kekhawatiran tentang risiko yang mengintai. “If any one of these deals falls through it has this domino effect downstream that I think is concerning,” ujar Mulberry.

Ia bahkan membandingkan situasi ini dengan masa lalu, “It reminds me of what happened with telecom back in the mid-nineties.”

(BACA JUGA: Bukan Kaleng-kaleng, Ini Alasan Kenapa Sam Altman Rela 'Nalangi' AMD Rp 400)

Kekhawatiran ini bukan tanpa alasan. Investasi besar-besaran dilakukan di sekitar AI, khususnya pada infrastruktur teknologi yang dibangun oleh perusahaan-perusahaan seperti Nvidia dan OpenAI.

Analogi Dot-Com muncul karena pada masa itu, investasi besar ditanamkan untuk mengantisipasi trafik internet yang ternyata membutuhkan waktu jauh lebih lama untuk terwujud, yang kemudian berakhir dengan crash hebat.

Fundamental dan Nilai Pasar yang Terputus

Salah satu masalah utama yang disoroti oleh para ahli adalah bagaimana pasar menilai kesepakatan-kesepakatan tersebut.

Michael O’Rourke, kepala strategi pasar di Jonestrading, mengatakan, “The market is pricing these deals as if everyone who transacts with OpenAI will be a winner.”

O’Rourke juga menambahkan sebuah fakta krusial, “OpenAI is a negative cash flow company and has nothing to lose by signing these deals.

Investors should be more discerning. But this is a buy-first, ask-questions-later environment.”

Kekhawatiran Paul Tudor Jones, miliarder hedge fund pendiri Tudor Investment Corp, juga menambah bobot.

Ia bahkan mengatakan, “All the ingredients are in place for some kind of a blow off,” dan situasi saat ini “more potentially explosive than 1999.”

Menurutnya, sejarah memiliki kecenderungan untuk berulang dalam berbagai versi (History rhymes a lot).

Masalah lainnya adalah struktur modal yang melingkar (circular capital structures) dari kesepakatan-kesepakatan ini.

Perusahaan-perusahaan ini saling menggunakan modal masing-masing untuk membeli produk satu sama lain.

(Penjelasan: Ini berarti perusahaan A meminjam uang atau mendapat investasi dari B, lalu menggunakan uang itu untuk membeli produk dari B, menciptakan perputaran modal internal tanpa arus kas yang benar-benar baru dari pasar).

Selain itu, skala pergerakan saham pada perusahaan sebesar dan sematang AMD atau Oracle dinilai tidak wajar.

“That is unusual, and it does cause a little bit of reflection,” kata Mulberry.

Justifikasi dan Ancaman Kekuatan Pasar

Tentu saja, kenaikan AMD bisa jadi memiliki justifikasi kuat.

Analis Benchmark, Cody Acree, menaikkan target harga saham AMD dan memuji kesepakatan OpenAI sebagai langkah besar untuk unit pemroses grafis (GPU) mereka, menantang dominasi Nvidia.

Acree menulis, “This agreement fundamentally shifts how the industry will view AMD’s competitive position going forward,” dan menganggapnya sebagai “a ringing endorsement of AMD’s increasingly competitive position as a viable technical alternative to Nvidia’s AI GPU dominance.”

Namun, pergerakan ganda digit saham perusahaan besar dalam waktu singkat tetap dianggap sebagai tanda bahwa valuasi telah terputus dari fundamental yang mendasarinya.

Investor membeli karena Fear of Missing Out (FOMO).

Ted Mortonson, ahli strategi teknologi di Robert W. Baird & Co., menyebut lonjakan Oracle sebagai “a part of the exuberance bundle.”

Menurutnya, perusahaan sebesar itu meraih nilai pasar yang sangat besar dengan cepat “not good and normal,” dan “the price discovery is actually pretty scary.”

Jika gelembung ini pecah, dampaknya ke pasar global mungkin jauh lebih menyakitkan daripada 25 tahun silam.

Jika Anda tertarik untuk mengikuti perkembangan teknologi dan AI, Anda tentu membutuhkan perangkat yang mumpuni.

Temukan berbagai macam laptop, PC, dan komponen canggih lainnya untuk mendukung trading saham, pekerjaan, atau kebutuhan Anda yang lain di DB Klik sebagai Toko Komputer Surabaya terlengkap dan terpercaya, yang menyediakan berbagai macam kebutuhan elektronik dengan harga yang hemat dan dijamin berkualitas. (*)


DB Klik - Toko Komputer Surabaya yang terpercaya di Indonesia. Menjual berbagai macam kebutuhan elektronik yang lengkap seperti laptop, gadget, gaming, lifestyle, dan aksesoris. Belanja kebutuhan elektronik yang lengkap dan hemat langsung melalui Website DB Klik, Dijamin Berkualitas.

Social Share
Loading...
Follow Us

Ikuti media sosial DB Klik untuk mendapatkan berita terbaru, diskon, promo, dan event menarik lainnya dari kami.

Subscription

Join sebagai subscriber email di DB Klik untuk mendapatkan info kupon diskon.