DB KLIK - Perplexity AI secara agresif menantang model rekrutmen tradisional dengan merilis Comet Browser, sebuah perangkat lunak cerdas yang diklaim mampu mengubah struktur ketenagakerjaan.

Browser bertenaga kecerdasan buatan (AI) ini diklaim tidak hanya meningkatkan produktivitas individual, tetapi juga berpotensi menggantikan kebutuhan perusahaan untuk merekrut karyawan tambahan.

Pendiri dan CEO Perplexity AI, Aravind Srinivas, menyatakan pada Jumat lalu bahwa browser ini dapat menjadi solusi efisiensi tenaga kerja yang efektif.

(BACA JUGA: 5 Drama Korea Seru Mirip Bon Appétit, Your Majesty, Pecinta K-drama Wajib)

Alih-alih mengeluarkan biaya besar untuk proses rekrutmen dan gaji, perusahaan bisa mengandalkan Comet.

“Instead of hiring one more person on your team, you could just use Comet to supplement all the work that you’re doing,” ujar Srinivas.

Pernyataan ini sontak memicu perdebatan luas mengenai dampak langsung teknologi AI terhadap struktur ketenagakerjaan di masa depan.

'Asisten Pribadi Sejati' dan Hitungan Nilai Ekonominya

Srinivas mendeskripsikan browser Comet sebagai "true personal assistant" yang memungkinkan pengguna menyelesaikan lebih banyak tugas dalam waktu yang sama.

(BACA JUGA: Mengapa iPhone 18 Pro Max Mungkin Jadi Model 'Max' Terakhir dengan Layar Paling)

Peningkatan produktivitas yang dihasilkan oleh satu orang pengguna Comet diperkirakan bernilai hingga $10.000 per tahun.

Comet, yang telah tersedia gratis untuk publik global setelah sebelumnya eksklusif bagi pelanggan Perplexity Max, dirancang untuk melakukan penjelajahan internet, membantu riset mendalam, dan menjalankan berbagai tugas secara asinkron.

Kemampuannya ini diklaim mampu membuat pekerjaan digital knowledge worker menjadi jauh lebih efisien.

“It’s truly about delivering value and you being able to delegate tasks to it,” tambah Srinivas, menekankan bahwa nilai utama Comet adalah kemudahan mendelegasikan tugas-tugas kompleks kepada AI.

(BACA JUGA: 7 Game Simulasi Wajib Beli di Steam Autumn Sale 2025: Diskon Sampai 80 Persen!)

Dampak $5 Triliun dan Peringatan Bubble Investasi

Potensi ekonomi dari alat seperti Comet sangatlah besar.

Srinivas memperkirakan nilai “human digital knowledge work” (pekerjaan berbasis pengetahuan digital) secara global menyumbang sekitar $25 triliun terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) global.

Dengan demikian, peningkatan produktivitas sebesar 20% yang ditawarkan oleh AI dapat dengan mudah menghasilkan pertumbuhan PDB hingga $5 triliun.

Potensi tersebut diamini oleh Presiden Chicago Federal Reserve, Austan Goolsbee.

(BACA JUGA: Review Qwerty Magnus: Monitor 22 Inch Multifungsi 100Hz yang Jadi Pilihan, Harga)

Ia setuju bahwa AI dapat menjadi boon (berkah) bagi PDB secara keseluruhan jika mampu meningkatkan pertumbuhan produktivitas.

Namun, Goolsbee memberikan catatan penting terkait lonjakan investasi besar-besaran untuk infrastruktur AI saat ini.

“We should think about what happens if the growth rate of AI is not as large as its biggest proponents think,” kata Goolsbee di acara yang sama.

“Might we get over our skis a bit with over-investment and have to clean up if there were a bubble? I think we do want to think about that topic.”

(BACA JUGA: Bocoran Xiaomi 15T vs Realme GT 7 Pro: Duel Flagship 2025 Beda Harga Jauh, Siapa)

Kekhawatiran over-investment ini muncul karena perusahaan teknologi raksasa seperti Meta, Amazon, Microsoft, dan Alphabet diperkirakan akan menghabiskan total hingga $320 miliar untuk teknologi AI dan perluasan data center pada tahun 2025 saja, menunjukkan pasar yang sangat agresif.

Analisis Kompetisi dan Nilai Tambah Comet

Di arena browser AI, Perplexity bukanlah pemain tunggal.

Kompetisi di segmen asisten browser bertenaga AI semakin ketat dengan kehadiran pemain besar.

Sebelumnya, OpenAI telah memperkenalkan agen web-nya, Operator, pada bulan Januari.

Sementara itu, Google merilis Gemini AI ke browser Chrome pada bulan September.

Perbedaan kunci Comet dengan para pesaingnya terletak pada fokusnya.

Comet berfokus untuk menjalankan riset mendalam dan tugas asinkron yang seringkali memakan waktu knowledge worker.

Sementara itu, produk seperti Gemini AI cenderung lebih terintegrasi dengan suite ekosistem Google.

Perplexity mengklaim tingginya minat (termasuk jutaan daftar tunggu) membuktikan kebutuhan pasar akan tool yang sangat berfokus pada efisiensi riset mendalam.

Meskipun ekonom senior Goldman Sachs, Jan Hatzius, menyebut dampak AI terhadap tenaga kerja sejauh ini masih “limited” (terbatas), peluncuran Comet dan produk sejenis menunjukkan pergeseran paradigma.

Perusahaan-perusahaan kini dihadapkan pada pilihan strategis: merekrut lebih banyak manusia atau meningkatkan kapasitas tim yang ada melalui asisten AI yang semakin canggih.

Masa Depan Kerja Digital dan Dampaknya

Comet Browser dari Perplexity membuka babak baru dalam efisiensi kerja digital.

Dengan kemampuannya meneliti, merangkum, dan mengerjakan tugas-tugas secara bersamaan, browser ini berpotensi menjadi tool standar bagi para profesional.

Bagi content writer atau analyst di Indonesia, ini berarti waktu untuk pengumpulan data dasar dapat dipangkas drastis, mengalihkan fokus ke analisis dan strategi kreatif yang lebih bernilai.

Tingginya minat dan nilai ekonomi yang ditawarkannya menandakan bahwa adopsi AI di tempat kerja bukan lagi sekadar tren, tetapi sebuah imperatif bisnis yang serius.

Dengan tren peningkatan produktivitas kerja digital ini, memastikan perangkat Anda mendukung kinerja optimal sangatlah penting.

Untuk mengimbangi tuntutan kecepatan dan efisiensi AI terbaru seperti Comet, pastikan Anda memiliki laptop atau PC yang andal.

Dapatkan berbagai macam kebutuhan elektronik Anda di DB Klik, Toko Komputer Surabaya terlengkap dan terpercaya, yang menyediakan produk berkualitas dengan harga yang hemat. (*)

DB Klik - Toko Komputer Surabaya yang terpercaya di Indonesia. Menjual berbagai macam kebutuhan elektronik yang lengkap seperti laptop, gadget, gaming, lifestyle, dan aksesoris. Belanja kebutuhan elektronik yang lengkap dan hemat langsung melalui Website DB Klik, Dijamin Berkualitas.